Sebenarnya saya udah pernah denger lama soal ibu sosialita yang satu ini: Miss Jinjing. Either itu di tv atau nemuin bukunya di toko Gramedia. She's an Indonesia well known personal shopper, if i may copied what the media wrote about her.
Basic pendidikannya di Fakultas Komunikasi (which gives her an advantage as a writer, imo) dan juga seorang pengusaha, yang bisa memfasilitasinya memenuhi impiannya (walaupun itu ga bisa dijadikan excuse untuk saya bahwa dengan keadaan yang terbatas-tidak bisa sukses).
Tapi, buat saya, she's just one of those people living their dream (haahhhh, sirik berat!!!). Kalo saya mau runut satu-satu selebritas atau teman yang living their dream to the fullest..bisa-bisa saya makin ngiri! :((
Boleh ya saya curhat agak banyak di posting ini... :D
Sejak kecil, saya sudah diperkenalkan dengan dunia manga oleh ayah saya (almarhum). Beliau juga punya kemampuan membuat sketsa naturalisme dan karena ayah saya pulalah saya semakin sering melatih jari-jari saya untuk sketching, walaupun saya lebih banyak terpengaruh sama gambar di manga-manga Jepang yang dagunya super runcing kayak diraut, matanya besar berkilauan, dan jemarinya lentik pisan!
Mulai dari sanalah, saya berjanji pada diri saya bahwa suatu hari nanti, saya ingin jadi ilustrator komik/manga. Tapi, ketika saya minta izin mama saya bahwa saya mau ikut ujian masuk di Fakultas Seni Rupa dan Desain di ITB, permintaan saya langsung dimentahin. -_-"
Maka, sejak itu saya mulai memendam passion saya dalam-dalam, dan malah memilih jurusan yang saya sendiri super buta. Maka, tidak heran, ketika kuliah semuanya berlangsung seadanya. Nilai kuis barely there, UTS dan UAS sampai IPK kelulusan juga seadanya (walaupun masih di atas standar rata-rata sih ;P).
Sedihnya lagi (versi pesimis) bidang pekerjaan saya saat ini jauh pula dari titel saya di kampus dulu. :)). Saya kalem-kalem aja sih ngejalanin pekerjaan yang sekarang. Walaupun, secara tantangan belum dapet yang oke.
Maka dari itu, saya sering sirik + iri kalo liat teman-teman/selebritas yang menjalani impian/passion mereka. Karena, hingga saat ini pun, saya masih terombang-ambing tanpa arah dan tujuan. Pernah juga baca bukunya Mas Rene Suhardono: Your Job is Not Your Career. Tapi, saya kok belum nemu solusi juga.. *gigit tisu*
Akhir kata, to those living their dreams, I salute y'all. *hat off*
Basic pendidikannya di Fakultas Komunikasi (which gives her an advantage as a writer, imo) dan juga seorang pengusaha, yang bisa memfasilitasinya memenuhi impiannya (walaupun itu ga bisa dijadikan excuse untuk saya bahwa dengan keadaan yang terbatas-tidak bisa sukses).
Tapi, buat saya, she's just one of those people living their dream (haahhhh, sirik berat!!!). Kalo saya mau runut satu-satu selebritas atau teman yang living their dream to the fullest..bisa-bisa saya makin ngiri! :((
Boleh ya saya curhat agak banyak di posting ini... :D
Sejak kecil, saya sudah diperkenalkan dengan dunia manga oleh ayah saya (almarhum). Beliau juga punya kemampuan membuat sketsa naturalisme dan karena ayah saya pulalah saya semakin sering melatih jari-jari saya untuk sketching, walaupun saya lebih banyak terpengaruh sama gambar di manga-manga Jepang yang dagunya super runcing kayak diraut, matanya besar berkilauan, dan jemarinya lentik pisan!
![]() |
Sailor Moon |
Sailor Moon buatan mangaka Naoko Takeuchi , bersama dengan Dragon Ball yang nge-hits di era 90-an adalah manga yang diperkenalkan Ayah saya sewaktu usia saya 5 tahun, padahal saya masih belum bisa baca-tulis.Mulai dari sanalah, saya berjanji pada diri saya bahwa suatu hari nanti, saya ingin jadi ilustrator komik/manga. Tapi, ketika saya minta izin mama saya bahwa saya mau ikut ujian masuk di Fakultas Seni Rupa dan Desain di ITB, permintaan saya langsung dimentahin. -_-"
Maka, sejak itu saya mulai memendam passion saya dalam-dalam, dan malah memilih jurusan yang saya sendiri super buta. Maka, tidak heran, ketika kuliah semuanya berlangsung seadanya. Nilai kuis barely there, UTS dan UAS sampai IPK kelulusan juga seadanya (walaupun masih di atas standar rata-rata sih ;P).
Sedihnya lagi (versi pesimis) bidang pekerjaan saya saat ini jauh pula dari titel saya di kampus dulu. :)). Saya kalem-kalem aja sih ngejalanin pekerjaan yang sekarang. Walaupun, secara tantangan belum dapet yang oke.
Maka dari itu, saya sering sirik + iri kalo liat teman-teman/selebritas yang menjalani impian/passion mereka. Karena, hingga saat ini pun, saya masih terombang-ambing tanpa arah dan tujuan. Pernah juga baca bukunya Mas Rene Suhardono: Your Job is Not Your Career. Tapi, saya kok belum nemu solusi juga.. *gigit tisu*
Akhir kata, to those living their dreams, I salute y'all. *hat off*
No comments:
Post a Comment
throw your comments here :)